Kontrol keamanan ruang dari kebakaran
1. Tujuan [kembali]
b. Mengetahui sensor MQ-2 , MQ-9, dan Flame Sensor
c. Sebagai tugas UAS Sensor
2. Alat dan Bahan [kembali]
c. Baterai
h. LED-YELLOW
3. Teori [kembali]
Pada sebuah gedung atau ruangan diperlukan sebuah alat yang dapat memadamkan api secara otomatis. Pada kesempatan kali ini pemadam api yang dibuat dengan mendeteksi api dan gas pada ruangan sehingga sensor yang digunakan yaitu flame sensor dan MQ-2.
Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api dimana api memiliki panjang gelombang antara 760nm-1100nm. sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api. Suhu normal pembacaan sensor yaitu pada 25°-85°C dengan sudut pembacaan pada 60°.
Aplikasi yang disarankan untuk penggunaan flame detector adalah :
· Rumah yang memiliki plafon tinggi: aula, gudang, galeri.
· Tempat yang mudah terbakar: gudang kimia, pompa bensin, pabrik, ruangan mesin, ruang panel listrik.
· Ruang komputer, lorong-lorong dan sebagainya.
Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi, tidak dekat dengan lampu mercury, lampu halogen dan lampu untuk sterilisasi. Juga hindari tempat-tempat yang sering terjadi percikan api (spark), seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang mengoperasikan gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini menunjukkan performa yang sangat bagus. Respon detector terbilang cepat saat korek api dinyalakan dalam jarak 3 – 4m. Oleh sebab itu, pemasangan di pusat keramaian dan area publik harus sedikit dicermati. Jangan sampai orang yang hanya menyalakan pemantik api (lighter) di bawah detector dianggap sebagai kebakaran. Bisa juga dipasang di ruang bebas merokok (No Smoking Area) asalkan bunyi alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu saja sebagai peringatan bagi orang yang “membandel”.
Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.
Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
1. Catu daya pemanas : 5V AC/DC
2. Catu daya rangkaian : 5VDC
3. Range pengukuran :
200 - 5000ppm untuk LPG, propane
300 - 5000ppm untuk butane
5000 - 20000ppm untuk methane
300 - 5000ppm untuk Hidrogen
4. Luaran : analog (perubahan tegangan)
Sensor gas MQ-9 ini digunakan untuk mengukur kualitas udara atau polusi udara menggunakan rangkaian mikrokontroler.
Sensor MQ-9 ini sangat sensitif terhadap gas-gas polutan dan gas buang kendaraan bermotor. Material gas yang dideteksi oleh sensor gas MQ-9 adalah gas seperti Karbon Monoksida CO, CH4, LPG dan gas-gas berbahaya lainnya.
· Sensitivitas tinggi dengan area deteksi luas
· Long life
· Detection gas : CO, CH4, LPG
· Concentration : 10 - 10000 ppm
· Circuit Voltage (Vc) : 5V
· Heating Voltage (Vh) High : 5V
· Heating Voltage (Vh) Low : 1.4V
· Heating Time Th (High) : 60s
· Heating Time Th (Low) : 90s
· Load Resistence (RL): Adjustable
· Heater resistance (Rh) : 33 ohm
· Heater Consumption : <340mW
· Sensing resistance : 2K ohm - 20K ohm (pada 100ppm CO)
· Slope : >=5
· Preheat time : >48 ja
5. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Prinsip Kerja :
Ketika Tidak terdeteksi Gas oleh MQ-2 , Asap oleh MQ-9, dan Api oleh Flame Sensor(Ketiga logic state bernilai 0), maka tidak ada Vout dari masing2 sensor yang dimana Vout tersebut merupakan tegangan pada kaki base tiap transistor npn, sehingga tiap transistor npn tidak aktif. Transistor npn tidak aktif, maka tidak ada arus yang bisa melewati relay RL1. switch relay pada kondisi awal, yaitu
terhubung dengan sumber ac / dc dan resistor dan lampu LED hijau. lampu LED hijau menyala berarti tidak terdeteksi gas, asap, maupun api.
Rangakain percobaan ketika terdeteksi gas dan Api
Ketika terdeteksi gas oleh MQ-2, maka ada Vout dari sensor MQ-2 yg merupakan tegangan base Transistor Q1, sehingga transistor npn aktif, dan arus dari baterai dapat melewati relay1 untuk lanjut ke ground. RL1 akan switch dimana terhubung dengan baterai, Resistor ,lampu LED kuning , dan RL3. Lampu LED kuning menyala berarti terdeteksi gas oleh MQ-2.
ketika terdeteksi asap oleh MQ-9, maka ada Vout dari sensor MQ-9 yg merupakan tegangan base Transistor Q3, sehingga transistor npn aktif, dan arus dari baterai dapat melewati relay3 untuk lanjut ke ground. RL3 akan switch dimana terhubung dengan baterai, Resistor ,lampu LED Biru , dan RL2. Lampu LED biru menyala berarti terdeteksi asap oleh MQ-9.
ketika terdeteksi api oleh Flame Sensor, maka ada Vout dari sensor Flame Sensor yg merupakan tegangan base Transistor Q2, sehingga transistor npn aktif, dan arus dari baterai dapat melewati relay2 untuk lanjut ke ground. RL2 akan switch dimana terhubung dengan sumber AC, Resistor , lampu LED merah , Motor AC, dan buzzer. Lampu LED merah menyala, buzzer berbunyi berarti terdeteksi Api oleh flame sensor dan akan hidup pompa Air dimana dimisalkan dengan motor AC.
Hubungannya disini yaitu pompa air , buzzer, dan LED merah tidak akan menyala jika tidak terdeteksi asap oleh MQ-9, dan led biru tidak akan menyala jika tidak terdeteksi gas oleh MQ-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar