1. Hardware [kembali]
2. Rangkaian Simulasi [kembali]
4. Listing [kembali]
5. Analisa [kembali]
Pada percobaan yang pertama ini tentang menghidupkan motor DC dengan prinsip kerja input digital yang dimasukkan dari arduino ke motor DC dimana pada arduino telah di buat listing program yang melogika kan. yang pertama in 1 high dan in 2 low hal ini mengakibat kan motor DC mengalami rotasi atau perputaran kearah kanan sebagaimana di tunjukkan dalam cara kerja H-Bridge. yang kemudian kedua input di setting low sehingga arus tidak akan melewati motor DC, yang mengakibatkan motor DC diam. yang ke tiga in 1 low dan in 2 high mengakibatkan Motor DC berputar ke arah kiri sebagaimana di tunjukkan dalam prinsip kerja H-Bridge selanjutnya ke 2 input disetting low sehingga motor DC berhenti berputar. kondisi ini di ulang kembali
Prinsip kerja H-Bridge pada motor DC yaitu, Kondisi A dan B Bernilai Low
Karena input A dan B bernilai sama low, maka kedua transistor
Q1 dan Q2 tidak akan mendapat trigger pada base sehingga transistor bersifat
cut-off atau transistor bersifat seperti saklar yang terbuka. Dari rangkaian
diatas terlihat pula bahwa kedua transistor Q3 dan juga Q4 bergantung pada
transistor Q1 dan Q2 dimana base dari kedua transistor Q3 dan Q4 terhubung pada
collector transistor Q1 dan Q2. Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada
collector transistor Q1 dan Q2 maka base dari transistor Q3 dan Q4 juga tidak
akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.
Kondisi A High dan B Low
Pada saat input A bernilai high sedangkan input B bernilai low, maka Q1 akan mengalami saturasi sedangkan Q2 cut-off. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q4 akan mendapat trigger sehingga Q4 juga bersifat saturasi. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena base dari Q4 mendapat trigger dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q4, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A Low dan B High
Pada saat input A bernilai low sedangkan input B bernilai high maka Q2 akan mengalami saturasi sedangkan Q1 tetap dalam kondisi cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q3 akan mendapat trigger sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q3, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A dan B Bernilai High
Jika kedua input A dan B bernilai high secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada beda tegangan.
6. Vidio [kembali]Kondisi A High dan B Low
Pada saat input A bernilai high sedangkan input B bernilai low, maka Q1 akan mengalami saturasi sedangkan Q2 cut-off. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q4 akan mendapat trigger sehingga Q4 juga bersifat saturasi. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena base dari Q4 mendapat trigger dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q4, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A Low dan B High
Pada saat input A bernilai low sedangkan input B bernilai high maka Q2 akan mengalami saturasi sedangkan Q1 tetap dalam kondisi cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka base Q3 akan mendapat trigger sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs menuju Q3, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A dan B Bernilai High
Jika kedua input A dan B bernilai high secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak ada beda tegangan.
Download Rangkaian disini
Download Video disini
Download HTML disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar